“kak,kenapa bunga matahari
berwarna hitam ?, biasanya bunga matahari berwarna kuning kan?”Tanya ku ketika
melihat lukisan yang sedang di garap revo,kakakku.
Revo adalah kakak tiri ku ,kami satu ayah lain ibu. Ayah telah bercerai dengan ibu kak revo sebelum bertemu mama.Tapi aku telah menganggapnya lebih dari seorang kakak,dia adalah sahabat terbaikku.
Revo adalah kakak tiri ku ,kami satu ayah lain ibu. Ayah telah bercerai dengan ibu kak revo sebelum bertemu mama.Tapi aku telah menganggapnya lebih dari seorang kakak,dia adalah sahabat terbaikku.
“bunganya sedang terluka “
“kenapa ? temannya di bantai ?”
“jangan ngomong sembarangan!”
“uups ! salah ya,sorry deh aku kan nggak
tau jalan pikiran seniman.Emangnya kenapa sih bunga mataharinya ?”tanyaku
penasaran .
“bunga mataharinya terluka soalnya
matahari nggak pernah menghiraukannya. Padahal , bunga matahari selalu
menatapnya ,mengiringinya setiap waktu.”
“iya sih, kalo pagi siang sampai sore bunga
matahari ngeliatin matahari terus. Apa …kakak lagi patah hati ?”Tanya aku
ragu-ragu. Kak revo menatap ku kemudian tersenyum. Wuiiih! manis abiz.
“mungkin memang susah ya jadi
seniman. Ayah aja sampe nganggap aku musuh. Semua orang nganggep pelukis bukan
jaminan buat masa depan.
“jadi kakak nggak dapet cewek
karena kakak pelukis ? kak revo jangan putus asa gitu dong. Suatu saat pasti ada
matahari di musim semi yang bakal ngasih sinarnya yang hangat buat bunga itu.
Nggak masuk akal siih,matahari kan ada satu. Pokoknya yang penting saat ini kak
revo harus buktiin ke ayah dan semua orang ,kalo pelukis juga pekerjaan yang
baik dan bisa ndatengin uang. bukannya sok tau sih, tapi hidup harus terus jalan
meski lagi patah hati kan?”
“jadi sekarang lula adek kecilku udah
bisa ngomong nih”
“jahat banget ,masa aku di panggil adek
kecil, udah ya kak ,aku mau pulang dulu.tapi jangan lupa makan teratur.”
“makasih ya. Hati-hati di jalan :) ”
Aku meninggalkan sanggar kecil yang satu
tahun lalu di beli kak revo dengan uang hasil tabungannya. Kak revo
meninggalkan rumah karena tidak tahan dengan sikap ayah yang selalu memaksakan
kehendak kepada kak revo. kak revo ingin sekali menjadi seniman , meski
prestasinya cukup baik di kampus. Sedangkan mama biasanya 2 minggu sekali
menjenguknya di sanggar.
“dari mana kamu ?”Tanya ayah setibanya
aku di rumah.
“dari sanggar kak revo yah.”
“ayah tidak ingin kamu mengikuti
jejaknya. Kamu harus jadi orang sukses yang bisa membuat ayah bangga.”kata ayah.
“yah,suatu saat juga kak revo akan jadi
pelukis besar yang bisa membuat ayah bangga.kak revo punya bakat.”
“kamu tahu apa soal bakat ? sekarang
kamu masuk kamar!.”
“yah,jangan keras begitu sama lula”bela
mama.
“Ma,kamu juga jangan manjakan dia.
Jangan sampai dia seperti revo.kalau perlu larang dia dating menemui revo.’’
Sejak sore itu aku tidak di ijinkan mengunjungi sanggar kak revo. Aku sungguh kesepian saat ini.aku
hanya bisa tahu kabar kak revo dari mama.Yang sekarang lebih sering
mengunjunginya . aku sangat merindukanya .
“lula sayang, kata bi isum dari tadi siang
kamu belum makan, kenapa ?”mama menghampiri kamar.
“ma,lula kangen sama kak
revo,lula kangen sama bau cat minyak di baju kak revo.kenapa sih ayah bisa
sejahat itu ?”
“sayang,ayah bukan jahat,ayah Cuma
kecewa.tapi nanti ayah pasti baikan lagi sama kak revo.Lagian dengan sifat ayah
yang gitu kak revo kan bisa mandiri.eh ,mama lupa ada kiriman dari kak revo
buat kamu di dekat meja telpon.”
“yang bener ma,”aku segera berlari ke
meja telpon.
Disana tergeletak bungkusan persegi yang
di bungkus kertas coklat. Aku segera membukanya. Terliahat padang bunga
matahari berwarna kuning cerah,langit biru dan seekor kupu-kupu berwarna putih
hinggap di salah satu kuntum bunga. Ada sepucuk surat kemudian aku membacanya.
Dear lula,
Hai, kangen juga iya sama kamu. Tapi sabar
aja kita nanti kita bakal ketemuan lagi kaya dulu, beberapa waktu yang lalu ada
seseorang yang beli lukisan ku seharga 12 juta , dia ngajak aku ikut pameran.
Dan hari ini aku pergi ke Jakarta ngikutin pameran itu. Do’ain aku ya, soalnya
bunga mataharinya sudah sembuh. Dia di tolong kupu-kupu kecil. Jangan GR kalo
kamu kupu-kupunya lho!.
REVO
“ma, hidup emang harus terus
jalan meski lagi patah hati, ya” kata aku dengan senyum lebar.
“siapa yang patah hati”mama
bingung,
”bunga matahari”,bunga matahaari ??”.
”bunga matahari”,bunga matahaari ??”.
Aku meninggalkan mama yang lagi bingung.
Aku ngebawaa lukisan itu ke kamar ku. Moga aja ayah seneng dan dan berubah sikap
sama kak revo setelah denger kabar ini. Mana ada sih ayah sama anak yang
terus-terusan musuhan.
~SEKIAN~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar